OBAT NEWS- Beasiswa di bidang medical sciences, agricultural science, dan drug discovery banyak diminati dari peneliti muda dari berbagai negara.
Untuk mendukung minat ini, sebuah lembaga di Jerman memberikan beasiswa untuk melajutkan ke jenjang S3, dari peminatan riset-riset yang tersebut di atas.
Adalah Bayer Foundation merupakan organisasi asal Jerman yang memberikan beasiswa bagi peneliti-peneliti muda di bidang sains untuk melakukan kolaborasi riset di negara lain selama masa studi.
Tahun ini, Bayer Foundation telah mengumumkan 41 peneliti muda yang mendapatkan beasiswa di bidang medical sciences, agricultural science, dan drug discovery.
Baca Juga: Workshop Farmasi Sosial di Sydney, Dua Mahasiswa Farmasi UGM Mempresentasikan Risetnya
Salah satu peneliti muda Indonesia yang terpilih adalah Tiara Putri, S.Si., M.Sc., mahasiswa program doktor Fakultas Biologi, UGM.
Tiara terpilih untuk menjalankan program double degree di Department of Molecular Genetics and Infection Biology, Universitat Greifswald, Jerman.
Penelitian yang akan dilakukan berjudul “Insights Into the Co-infection of Streptococcus pneumoniae in the Upper Respiratory Tract of COVID-19 Virus Infected Children”.
Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Dekan Fakultas Biologi UGM) dan Prof. Dr.rer.nat. Sven Hammerschmidt (Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitat Greifswald) ini dilatarbelakangi oleh pandemi COVID-19 yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menjadi pandemi pertama di abad ke-21.
“Sebagai seorang ibu dari dua anak, fokus utama saya adalah kesehatan keluarga saya terutama anak-anak. Pengaruh lockdown ini jelas memberikan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental anak-anak,” paparnya pada 12 Agusus 2022 seperti dikutip di laman web UGM.
Baca Juga: Kampus UGM Siap Wujudkan Lingkungan Yang Suportif Untuk Cegah Perundungan
Tiara menyampaikan bahwa ketika studi awal anak-anak tidak banyak berkontribusi terhadap penyebaran virus ini. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak mampu menyebarkan infeksi.
Selain itu, juga diketahui bahwa beberapa bakteri oportunistik di saluran pernapasan bagian atas berperan penting dalam tingkat morbiditas pasien, salah satunya S. pneumoniae.
“Sebagai peneliti, kita perlu mengembangkan pengetahuan melalui riset yang tepat sasaran untuk masa depan anak-anak kita, karena merekalah yang nantinya akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa,” ujarnya.
Artikel Terkait
Penyakit Arteri Perifer Penyebab Nyeri Pada Kaki, Gejala dan Kunci Mencegahnya
Operasi Caesar Selalu Dijamin JKN. Ini Pengalaman Peserta Dua Kali Caesar
Produk Medis Indonesia Raih Transaksi USD 5,7 Juta Pada FIME 2022
Potensi Rempah-Rempah Organik di Pasar Eropa Menjanjikan
Workshop Farmasi Sosial di Sydney, Dua Mahasiswa Farmasi UGM Mempresentasikan Risetnya