Temukan Manusia Purba Neanderthal dan Denisovans, Profesor Paabo Menang Hadiah Nobel Fisiologi dan Kedokteran

- Selasa, 4 Oktober 2022 | 07:11 WIB
Prof. Svante Paabo, pemenang Hadiah Nobel bidang Fisiologi atau Kedokteran 2022. (The Nobel Prize)
Prof. Svante Paabo, pemenang Hadiah Nobel bidang Fisiologi atau Kedokteran 2022. (The Nobel Prize)

OBAT NEWS – Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau kedokteran tahun ini diberikan kepada Svante Paabo dari Swedia untuk karyanya tentang evolusi manusia.

Panitia Hadiah Nobel mengatakan Paabo mencapai tugas yang tampaknya mustahil untuk memecahkan kode genetik salah satu kerabat kita yang punah yakni neanderthal.

Dia juga melakukan prestasi sensasional dalam menemukan kerabat yang sebelumnya tidak dikenal yaitu Denisovans. Dalam berbagai literatur, neanderthal dan Denisovans disebut sebagai Manusia Purba.

Ilustrasi kehidupan Neanderthal atau manusia purba.
Ilustrasi kehidupan Neanderthal atau manusia purba. (New Scientist)

Baca Juga: Apoteker Alumni UGM: Jamu Masih Menjadi Pilihan, Bahkan Pada Era Digitalisasi

Mengeksplorasi Sejarah Evolusi

Karyanya membantu mengeksplorasi sejarah evolusi kita sendiri dan bagaimana manusia menyebar ke seluruh planet ini.

Pekerjaan ahli genetika berusia 67 tahun itu menyentuh inti dari beberapa pertanyaan paling mendasar: dari mana kita berasal dan apa yang memungkinkan kita, Homosapiens, untuk berhasil bertahan, sementara kerabat kita punah.

Sebagaimana diwartakan BBC pada Senin (03/10/2022) malam WIB, Paabo baru saja akan menjemput putrinya dari tempat menginap ketika dia mendapat telepon yang mengatakan dia menang. Dia mengatakan kepada BBC: "Saya sangat terkejut dan kewalahan, saya tidak berharap [hadiah] ini."

Pada 1990-an, penelitian—yang kemudian melibatkan Paabo—untuk menyusun kode genetik manusia berlangsung dengan cepat. Tapi, itu bergantung pada sampel segar DNA (Deoxyribonucleic acid) murni.

Ketertarikan Paabo adalah pada materi genetik tua, yang terdegradasi dan terkontaminasi dari nenek moyang kita. Banyak yang mengira itu adalah tantangan yang mustahil. Tapi, dia untuk pertama kalinya mampu mengurutkan DNA dari sepotong tulang berusia 40.000 tahun.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa neanderthal—yang sebagian besar tinggal di Eropa dan Asia Barat—berbeda dari manusia modern dan simpanse.

Makhluk Meanderthal yang hidup berpuluh tahun silam, pendahulu manusia saat ini, Homosapiens.
Makhluk Meanderthal yang hidup berpuluh tahun silam, pendahulu manusia saat ini, Homosapiens. (Natural History Museum)

Perbedaan Genetik

Halaman:

Editor: M. Syahran W. Lubis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X