Penderita Gagal Ginjal Terpaksa Jalani Hemodialisis. Pahami Perawatan Dialisis dan Tips Menghadapinya

- Sabtu, 16 Juli 2022 | 16:22 WIB
Proses hemodialisis atau cuci darah. (The Conversation)
Proses hemodialisis atau cuci darah. (The Conversation)

OBAT NEWS - Menerima perawatan hemodialisis atau cuci darah bisa menjadi perjalanan seumur hidup atau proses sementara.

Tentu saja pasien ingin pengobatan menjadi proses yang mudah dan nyaman dengan keyakinan bahwa mereka menerima perawatan yang berkualitas.

Jika Anda atau orang yang Anda cintai menjalani hemodialisis, mempelajari lebih lanjut tentang perawatan dan tips untuk mengatasinya dapat membantu menjadikannya pengalaman yang lebih lancar.

Baca Juga: Gagal Ginjal Penyakit Menakutkan. Terapi 3 In 1 Buka Harapan bagi Penderita Gagal Ginjal Tidak Lagi Cuci Darah

1. Prosedur Pengeluaran Racun

Caroline Mak, RN, BSN, Manajer Operasional Unit Hemodialisis di Rumah Sakit ProMedica Toledo di Ohio, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa hemodialisis adalah prosedur pengeluaran racun dan kelebihan cairan dari tubuh pasien yang ginjalnya tidak berfungsi.

ginjal menyaring darah untuk membantu tubuh menjaga keseimbangan air, garam, dan berbagai mineral yang sehat. ginjal biasanya melakukan fungsi ini untuk tubuh, tetapi pasien dengan kondisi tertentu mungkin harus mengambil pendekatan yang berbeda.

“Hemodialisis diperlukan untuk pasien dengan kondisi penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) atau cedera ginjal akut (AKI),” kata Mak sebagaimana dilansir laman ProMedica News Network.

Dia mengemukakan bahwa hemodialisis sangat penting bagi pasien yang memiliki ESRD karena pasien akan membutuhkan dialisis seumur hidup kecuali mereka menerima transplantasi ginjal. Untuk pasien dengan AKI, ginjal mereka dapat pulih, dan dialisis akan dihentikan.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Para Penikmat Kopi. Dua Cangkir Kopi Sehari Kurangi Risiko Kerusakan Ginjal hingga 23 Persen

2. Memahami Perawatan Dialisis

Untuk sebagian besar, sesi dialisis serupa di antara pasien. Pasien memiliki akses cuci darah, baik garis tengah atau fistula arteriovenosa (AVF) atau cangkok arteriovenosa (AVG).

Pasien terhubung ke mesin dialisis untuk jangka waktu tertentu yang diperintahkan oleh ahli nefrologi, darah disaring melalui mesin untuk membuang racun dan kelebihan cairan.

Akses dialisis mungkin memerlukan perawatan pra-prosedural sebelum pasien memulai perawatan dialisis mereka. Misalnya, ketika pasien menggunakan fistula atau cangkok, pertama-tama mereka memerlukan prosedur untuk memasukkannya ke dalam lengan atau pergelangan tangan mereka.

Halaman:

Editor: M. Syahran W. Lubis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X