OBAT NEWS - Pernahkah Anda mendengar istilah ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy?
ESWL adalah metode non-operatif untuk mengatasi penyakit batu ginjal. Tindakan ini menggunakan mesin berteknologi tinggi yang dapat memecahkan batu pada saluran kemih dengan mengonsentrasikan gelombang kejut (shock wave) pada lokasi batu dari luar tubuh.
Dahulu ESWL digunakan untuk memecah batu di kantong empedu yang berukuran besar dan yang sulit dijangkau untuk memecahnya sebelum diekstraksi. Namun, ESWL tidak efektif dalam mencegah batu datang kembali.
1. Prosedur ESWL
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Rumah Sakit Mitra Keluarga, ESWL merupakantindakan pemecahan batu ginjal dengan gelombang kejut tanpa luka operasi.
Extracorporeal berarti "di luar tubuh", mengacu pada sumber gelombang kejut, sehingga metode ini tidak memerlukan pembedahan. Prosedur ini memakai mesin berteknologi tinggi.
Selama ESWL, mesin khusus yang disebut lithotripter menghasilkan gelombang kejut yang dikonsentrasikan di sekitar ginjal. Batu ginjal dihancurkan menjadi pecahan-pecahan kecil yang dapat dikeluarkan bersama urine.
Selain untuk batu ginjal, ESWL juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan operasi batu saluran kemih.
ESWL sudah ada sejak awal 1980-an yang dengan cepat menggantikan operasi sebagai pengobatan pilihan untuk batu ginjal yang lebih besar. Prosedur non-invasif umumnya lebih aman dan lebih mudah pulih daripada prosedur invasif.
Efek samping yang dihasilkan pun jauh lebih sedikit dibandingkan dengan operasi. Selain itu, beberapa keuntungan ESWL antara lain tidak invasif sehingga kulit utuh; rasa nyeri hanya sedikit, sering tak perlu anestesi; masa perawatan singkat, bahkan bisa jadi tak perlu dirawat; pada kasus kambuh dapat diulang lagi tanpa kesulitan; serta dapat digunakan terhadap pasien semua usia.
Meski demikian, terdapat beberapa kekurangan ESWL antara lain biayanya mahal, tetapi lebih murah dari PerCutaneous NephroLithotripsy (PCNL) atau Ureterorenoscopy (URS) secara keseluruhan.
Kekurangan lainnya adalah harus dikerjakan dua hingga tiga kali pada batu dengan ukuran lebih besar dari 1 cm; sulit dilakukan pada batu ureter karena gerakan peristaltik; dan jika batu susah dilihat (lusen/semilusen), perlu tindakan pemasangan ureter kateter.
Artikel Terkait
Jangan Anggap Enteng Sariawan di Lidah. Dokter Mayapada Hospital Ingatkan Bisa Jadi Sel Kanker
Jangan Panik, Anak Demam Setelah Imunisasi Tidak Berbahaya. Siloam Hospitals Ingatkan 4 Langkah Mengatasinya
Usia Bertambah Tak Berarti Kualitas Kesehatan Turun. Simak 8 Cara Pria Mendongkrak Kesehatan Setelah 55 Tahun
Ayo Beri Makanan Sehat untuk Pikiran Kita. Sereal, Buah-buahan, Sayuran Termasuk di Dalamnya
Infeksi Telinga pada Anak-anak Bukan Penyakit Asing. Jaga Hidung agar Telinga Tetap Sehat