Black Death 700 Tahun Silam Bunuh 75 Juta Orang. Dampaknya Sekarang, Peneliti Temukan Mutasi Auto-imun

- Selasa, 25 Oktober 2022 | 20:50 WIB
Para peneliti menggunakan sisa-sisa manusia dari lubang wabah di London, Inggris, dalam analisis genetik. (Museum of London)
Para peneliti menggunakan sisa-sisa manusia dari lubang wabah di London, Inggris, dalam analisis genetik. (Museum of London)

OBAT NEWS – Kehancuran akibat pandemi meninggalkan tanda genetik yang luar biasa pada umat manusia sehingga masih memengaruhi kesehatan kita hampir 700 tahun kemudian.

Hingga setengah dari orang meninggal ketika Black Death melanda Eropa pada pertengahan 1300-an. Berbagai sumber menyebutkan bahwa The Black Death (juga dikenal sebagai Wabah, Kematian Besar) adalah wabah pes yang terjadi di Eurasia Barat dan Afrika Utara dari tahun 1346 hingga 1353.

Ini adalah pandemi paling fatal yang tercatat dalam sejarah manusia, menyebabkan kematian 75 juta hingga 200 juta orang, memuncak di Eropa sepanjang 1347-1351.

Wabah pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang disebarkan oleh kutu, tetapi juga dapat mengambil bentuk sekunder di mana penyebarannya melalui kontak orang-ke-orang melalui aerosol menyebabkan wabah septikemia atau pneumonia.

Baca Juga: COVID Terindikasi Merusak DNA Jantung, Bukan Peradangan. Kabar Baiknya, Jumlah Sampel Kecil, Baru Langkah Awal

Studi Menganalisis DNA Kerangka Manusia 700 Tahun Lalu

Sekarang, satu studi perintis yang menganalisis DNA (Deoxyribonucleic acid) kerangka berusia berabad-abad menemukan mutasi yang membantu orang bertahan dari wabah.

Tapi, sebagaimana dilansir BBC, mutasi yang sama itu terkait dengan penyakit auto-imun yang menimpa orang-orang saat ini.

Black Death adalah salah satu momen paling signifikan, paling mematikan, dan paling suram dalam sejarah manusia. Diperkirakan sedikitnya 75 juta orang meninggal pada peristiwan mengerikan 700 tahun lalu itu.

Para peneliti menduga peristiwa sebesar itu pasti membentuk evolusi manusia. Mereka menganalisis DNA yang diambil dari gigi 206 kerangka kuno dan mampu secara tepat menentukan tanggal sisa-sisa manusia sebelum, selama atau setelah Black Death.

Analisis termasuk tulang dari lubang wabah East Smithfield yang digunakan untuk penguburan massal di London dengan lebih banyak sampel yang berasal dari Denmark.

Temuan menonjol, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, mengelilingi mutasi pada gen yang disebut Endoplasmic reticulum aminopeptidase 2 (ERAP2).

Baca Juga: Usia Bertambah, Kepadatan Tulang Menyusut. Catat, Ini Nutrisi yang Tepat untuk Kesehatan Tulang Seumur Hidup

Manfaat Nutrisi yang Tepat

Halaman:

Editor: M. Syahran W. Lubis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X