OBATNEWS-Kanker payudara masih banyak dialami oleh perempuan di Indonesia. Cara mudah mencegah terjadinya kanker payudara yakni dengan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis).
Di antara lebih dari 200 jenis kanker yang ada, kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak di dunia, termasuk di Indonesia.
Tercatat sebanyak 2,3 juta perempuan di dunia didiagnosis kanker payudara. Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara diperkirakan bertambah sekitar 65.000 kasus baru setiap tahun.
Baca Juga: Budi Gunadi Sadikin : 80% Wanita Indonesia Tidak Bisa Mendeteksi Kanker Payudara Secara Dini
Sayangnya, 70% pasien kanker baru berkunjung pada saat stadium akhir. Bahkan, menurut sebuah jajak pendapat, 1 dari 5 responden perempuan mengaku pernah ke dokter untuk memeriksa payudara.
Berdasarkan BPJS Kesehatan tahun 2020, kanker menjadi penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar kedua setelah penyakit jantung yaitu sebesar 3,5 triliun rupiah. 1 dari 8 wanita mengidap kanker payudara selama hidupnya.
“Saya mengingatkan kepada masyarakat, bahwa terlambat mendeteksi kanker berakibat penurunan kualitas hidup, harapan hidup menjadi rendah, dan biaya besar,” ujar Ida Budi Gunadi Sadikin pada peringatan Bulan Kesadaran Kanker Payudara, di Jakarta, Minggu (30/10).
Baca Juga: Mahasiswa Farmasi Unair Cetuskan Pengobatan Kanker Payudara Berbasis Daun Pepaya
Padahal penanganan kanker pada stadium dini akan memberikan peluang kesembuhan lebih dari 90%.
Oleh karena itu kunci keberhasilan dari penanggulangan kanker payudara adalah dengan pencegahan faktor risiko kanker payudara melalui penerapan pola hidup sehat dan deteksi dini.
“Untuk itu saya mengajak kaum perempuan melakukan edukasi ke sesama dan melakukan deteksi dini kanker payudara melalui periksa payudara sendiri (Sadari) atau periksa payudara klinis (Sadanis) di pusat kesehatan masyarakat,” ungkap Ida seperti dikutip web kemenkes.
Baca Juga: Mengapa Kanker Payudara Berujung Maut? Ini Kata Irianiwati Profesor Baru Bidang Patologi Anatomi
Kanker payudara dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat, rutin melakukan Sadari yang dilakukan oleh setiap perempuan dan Sadanis oleh tenaga kesehatan terlatih.
Kementerian Kesehatan menghimbau setiap perempuan untuk melakukan Sadari dan Sadanis secara berkala dengan tujuan menemukan benjolan dan tanda-tanda abnormal pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya.
Artikel Terkait
Dear Mom, Kurangi Makan Daging Bakar Bisa Lindungi Dari Kanker Payudara
Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Menerapkan 3 Pilar Mengatasinya
Pernikahan Pada Usia Muda Dapat Tingkatkan Potensi Kanker Serviks Lebih Besar. Benarkah itu?
Jenis Baru Terapi Kanker dengan Virus Bangkitkan Harapan Besar. Arah Pengobatan Kanker Berpotensi Berubah
ICR Dalami Peran Misterius Epigenetik, Materi Gelap Kanker. Cara Kanker Dideteksi dan Diobati Bisa Berubah