OBATNEWS-Salah satu agenda utama SDGs adalah menurunkan angka kematian ibu dan kematian balita.
Untuk itu, perlu dilakukan optimalisasi penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.
Upaya meningkatkan pemanfaatan buku KIA, pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan JICA mengadakan program pengembangan kapasitas kerja sama Selatan-Selatan melalui pertukaran pengetahuan, keahlian, dan sumber daya.
Baca Juga: Rumah Sakit Terapung Turunkan Kematian Ibu dan Anak, Unair Menginisiasi Pelayanan Kesehatan Ini
Salah satunya berupa kegiatan Knowledge Sharing Program on Maternal and Child Health Handbook, ‘Enhancing quality of care for early detection through integrated health check-up for mother and child using MCH Handbook’ yang diselenggarakan pada tanggal 7-9 September 2022, dengan peserta berasal dari delapan negara.
Wamenkes dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan kehamilan, persalinan, nifas, dan masa kanak-kanak adalah masa kritis seperti dikutip dalam laman kemenkes.
Secara global, kematian ibu dan anak telah turun secara signifikan, tetapi bebannya masih tinggi.
Baca Juga: Kolaborasi Dokter Spesialis Unair Tuntaskan Tiga Masalah Kesehatan Nasional, Termasuk Stunting
Hampir 300 ribu perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan tahun 2017. Demikian pula, sekitar 5 juta anak balita wafat setiap tahun.
Penyediaan pemeriksaan antenatal berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan kemungkinan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak-anak.
Pemerintah berkomitmen memprioritaskan ketersediaan layanan esensial bagi ibu dan anak.
“Buku KIA memainkan peran penting sebagai alat memastikan kesehatan ibu dan anak yang berkelanjutan,” ujar Wamenkes Dante secara virtual, Rabu (7/9).
Buku KIA merupakan panduan keluarga dan penyedia layanan kesehatan mengidentifikasi masalah kesehatan selama masa kehamilan dan kanak-kanak.
Artikel Terkait
Genjot Layanan Kesehatan Ibu dan Anak, 300 Ribu Posyandu Direaktivasi dan Rebranding
Layanan Ramah Anak di 685 Puskesmas, Dinkes Jabar Menjadi Target Kerjanya
Transformasi Layanan Primer Kemenkes Fokus Pada Pencegahan di Puskesmas dan Posyandu
Cegah Stunting, Mahasiswa KKN UNAIR Lakukan Penyuluhan Kesehatan Anak
Imunisasi Anak Nasional di Surabaya, 450 Mahasiswa Ikuti KKN Tematik Dengan Dinas Kesehatan