Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pencegahan Stunting "Stunctech" Sebagai Layanan Kesehatan Masyarakat

- Jumat, 16 September 2022 | 21:25 WIB
Mahasiswa UGM Memberikan Penjelasan Teknologi Stunting "Stuntech" (Dok.UGM-ObatNews)
Mahasiswa UGM Memberikan Penjelasan Teknologi Stunting "Stuntech" (Dok.UGM-ObatNews)

OBATNEWS-Salah satu tim PKM Universitas Gadjah Mada mengembangkan teknologi bernama Stuntech sebagai pencegahan dan layanan kesehatan anak stunting.

Teknologi berbasis aplikasi dan web ini dikembangkan oleh tim PKM yang diketuai oleh Putri Rahmadyani Condroasih dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan.

Menurut Putri, latar belakang pengembangan aplikasi dan website ini adalah masih banyaknya kasus stunting di Indonesia.

Baca Juga: Kejar Target Penurunan Stunting 14% pada 2024. Inilah Program Sinergi Tiga Pihak: Dexa Group, BKKBN dan IBI

“Kasus angkanya semakin tinggi, tapi belum ada pencegahan yang dilakukan melalui teknologi,” tambahnya.

Target pengguna aplikasi dan website ini adalah orang tua sebagai pendamping anak, petugas posyandu, dan tenaga kesehatan.

Uji coba Stuntech telah dilakukan pada orang tua dan petugas posyandu yang jumlahnya kurang lebih 20 orang.

Baca Juga: Kolaborasi Dokter Spesialis Unair Tuntaskan Tiga Masalah Kesehatan Nasional, Termasuk Stunting

Kevin, anggota tim yang bertanggungjawab atas web menjelaskan bahwa fitur utama stuntech adalah stunting trace.

Fitur ini digunakan untuk mengukur seorang anak mengalami stunting atau tidak.

“Selain stunting trace, beberapa fitur lain seperti stunting info, stunting maps, stunting health, stunting reminder,” jelas Rozi seperti dikutip laman ugm .

Baca Juga: Peran Korporasi Menekan Angka Stunting di Indonesia. KALBE Nutritionals Gelar Aksi Peduli Stunting

Tim beranggotakan lima orang dari berbagai bidang ilmu ini sempat mengalami kesulitan dalam proses menyelesaikan PKM namun mereka bisa mengatasi melalui proses diskusi dan memperkuat kerjasama.

“Masalah awal adalah kurangnya bonding karena anggota sedang KKN tapi setelah KKN selesai kami punya waktu untuk diskusi secara luring,” kenang Icha, anggota tim dari Sekolah Vokasi UGM.

Halaman:

Editor: Suryo Winarno

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X