Gagal Ginjal pada Anak, BPOM Diminta Proaktif Pengawasan Ketat. JKN Harus Bisa Meng-cover Tindakan pada Pasien

- Kamis, 27 Oktober 2022 | 23:58 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si  (dpr.go.id)
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si (dpr.go.id)

OBAT NEWS – Wakil Ketua IX DPR RI Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si meminta Kementerian kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera melakukan mitigasi secepatnya untuk mengantisipasi semakin meluasnya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Sebagaimana dikutip dari laman resmi DPR RI, Mufidayati mengatakan migitasi yang dilakukan adalah memperbaiki sistem terpusat pengaduan dan pelaporan.

Dia menekankan bahwa sistem tersebut harus disosialisasikan seluas-luasnya dan dibuat dengan akses yang mudah agar masyarakat bisa cepat melaporkan dugaan kasus gagal ginjal akut pada anak.

Baca Juga: Gawat! Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Melonjak, 99 Anak Meninggal. Obat Sirop Sementara Tak Diresepkan

Data Harus Bisa Langsung Terekam

Mufidayati menyatakan pula bahwa masyarakat yang melapor ke fasilitas kesehatan juga bisa langsung terekam datanya untuk masuk ke hotline terpusat.

"Sistem pelaporan ini harus dibuat proaktif, jangan sampai pasien sudah datang dalam kondisi yang parah. Prosesnya harus dipercepat sehingga penanganan bisa lebih cepat dan tidak ada kasus yang tidak terlapor," ungkapnya pada Kamis (27/10/2022).

Mitigasi lain yang perlu dilakukan, lanjutnya, adalah menyiagakan dan menyiapkan RS tipe A dan B untuk menerima pasien dan melakukan perawatan.

Sementara RS tipe C disiapkan untuk menerima pasien dengan gejala gagal ginjal akut pada anak ini untuk pemeriksaan awal maupun lanjutan, mengingat masyarakat juga diliputi kecemasan dan kekhawatiran, terutama yang merasa pernah memberikan obat sirop kepada anak mereka.

Baca Juga: Gagal Ginjal Misterius Renggut Nyawa 99 Anak. Ketua DPR RI Minta Pemerintah Gencarkan Edukasi ke Masyarakat

Alat dan Tenaga Medis Khusus

Menurut Mufidayati, rumah sakit harus dilengkapi dengan sarana dan prasarananya termasuk tenaga medis serta obat-obatan yang informasinya sudah ada beberapa alternatifnya yang didatangkan dari luar negeri.

Dia menggarisbawahi bahwa penyiapan faskes khusus untuk kasus gagal ginjal akut ini penting sekali terutama di daerah-daerah. Oleh karena alatnya khusus, lanjutnya, maka tenaga medisnya juga khusus.

“Dengan demikian, perlu dipastikan pengaturan SDM sebagaimana pada saat penanganan COVID-19. Ini perlu koordinasi lintas RS yang difasilitasi pemerintah pusat maupun daerah," papar Mufidayati.

Halaman:

Editor: M. Syahran W. Lubis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X