Gagal Ginjal Akut Anak, Wilayah Terpencil Perlu Ditelusuri. Pelayan Kesehatan di Daerah Diminta Sosialisasi

- Jumat, 28 Oktober 2022 | 00:34 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Ngadu Bonu Wulla, ST  (dpr.go.id)
Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Ngadu Bonu Wulla, ST (dpr.go.id)

OBAT NEWS – Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Ngadu Bonu Wulla, ST meminta pemerintah aktif menelusuri, mencari, dan memastikan keberadaan pasien gangguan ginjal akut (GGA) di daerah-daerah terpencil.

Politisi Partai NasDem itu mengemukakan jangan sampai kejadian itu menjadi wabah terutama di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Tercatat, tiga anak di Nusa Tenggara Timur meninggal dunia akibat gagal ginjal akut dari empat anak yang terkonfirmasi.

“Yang sudah terkonfirmasi harus ada penanganan khusus, harus gerak cepat, ditangani khusus, dan tentu pemerintah juga harus terus mencari, jangan sampai ada korban-korban atau masih ada anak-anak lain yang belum terdeteksi,” kata wanita kelahiran Waikabubak, Sumba Barat, NTT, 43 tahun lalu itu.

Baca Juga: Gawat! Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Melonjak, 99 Anak Meninggal. Obat Sirop Sementara Tak Diresepkan

Sosialisasi oleh Pengampu Pelayanan di Daerah

Ratu, peraih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat, mendorong upaya sosialisasi oleh pengampu pelayanan kesehatan di daerah.

Sebagaimana disajikan laman DPR RI pada Kamis (28/10/2022), Ratu berpandangan bahwa pemahaman terkait GGA serta wabah-wabah yang berpotensi muncul harus disampaikan kepada masyarakat oleh tenaga kesehatan di lapangan.

“Sampai ke tingkat puskesmas. Mereka kan yang bertemu langsung dengan masyarakat setiap hari. Masyarakat ke puskesmas tidak hanya berobat, tapi juga perlu mendapatkan edukasi dari tenaga kesehatan yang ada di puskesmas, sehingga informasi ini bisa tersampaikan,” paparnya.

Baca Juga: Fatality Rate Gagal Ginjal Akut Anak 57,6 Persen. Fomepizole Didatangkan dari Singapura. AS, Australia, Jepang

Perlu Kampanye Secara Masif

Ratu juga menyarankan adanya kampanye secara masif di media untuk membuka pikiran masyarakat terkait dengan kasus GGA. Dia Ratu mengatakan bahwa kampanye besar-besaran diperlukan untuk meredam kegelisahan yang terjadi akibat berita yang simpang siur.

“Perlu dilakukan kampanye besar-besaran di media sehingga membuka pikiran masyarakat. Dengan demikian, masyarakat tidak takut dan tidak gelisah terkait dengan wabah yang sedang merebak saat ini,” tambahnya.

Masyarakat juga diimbau agar dapat menyaring informasi yang diterima dan mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya seperti lembaga-lembaga pemerintah.

Seorang bocah penderita gagal ginjal terpaksa menjalani cuci darah atau hemodialisis.
Seorang bocah penderita gagal ginjal terpaksa menjalani cuci darah atau hemodialisis. (Toledo Blade)

Halaman:

Editor: M. Syahran W. Lubis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X