OBAT NEWS- Masih tingginya angka stunting di Indonesia menjadi permasalahan serius di Indonesia, sehingga perlu kerjasama multi pihak, agar program penurunan angka stunting dapat berhasil secara signifikan.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), disebutkan prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 24,4 persen.
Angka ini, masih di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu sebesar 14%.
Baca Juga: Konsisten Mendukung Kemandirian Obat, Dexa Group Produksi Bahan Baku Obat dari Bahan Alam
Dalam upaya menekan angka stunting hingga batas yang ditetapkan, maka Dexa Group bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) melakukan sinergi.
Kali ini dengan menggelar program edukasi 1.000 bidan dan intervensi stunting Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo menjelaskan, “Pak Presiden minta tahun 2024 stunting menjadi 14% tetapi angka-angka yang sangat mengkhawatirkan masih cukup tinggi.
Dari hasil Riskesdas 2018, remaja yang anemia masih 37%, ibu hamil anemia masih 48,9%, yang terlahir panjang badannya kurang dari 48 cm sebanyak 22,6%, yang lahir prematur angkanya masih 29.45%. Jadi bayi-bayi yang lahir yang gagal produk itu masih cukup tinggi,” ungkapnya.
Hal diatas disampaikan pada acara “Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi stunting Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022,” di Yogyakarta, pada Minggu, 11 September 2022.
Dr. Hasto menambahkan terjadinya stunting salah satunya karena kurangnya memperhatikan gizi seimbang sehingga kurang mendapatkan protein dan mengakibatkan gagal tumbuh.
“Karenanya ASI eksklusif itu penting sekali dan terima kasih kalau Dexa mempromosi katakanlah produk yang pro dengan produk lokal bersumber dari tanaman-tanaman lokalnya hingga lebih dari 80% karena Pak Presiden berharap muatan lokalnya harus maksimal,” kata Kepala BKKBN seperti dikutip di laman web Dexa Group.
Tampak hadir pada kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Derah Istimewa Yogyakarta drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes., mewakili Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno, Presiden Direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto, Ketua IBI DIY, Sutarti, dan Ketua POGI Cabang Yogyakarta, Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc., Sp. OG., Subsp-K.Fm.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes saat menyampaikan sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menjelaskan, Bidan sangat berperan penting dalam menurunkan angka stunting karena memiliki tugas untuk mendampingi ibu hamil.
Artikel Terkait
Tepung Labu Kuning dan Beras Hitam Bisa Digunakan Sebagai Antidiabetes dan Anti Hiperkolesterol
Menkes Budi Minta 90% Penderita TBC Terdeteksi di 2024, Caranya Berkolaborasi Dengan Berbagai Pihak
Next Generation Sequencing Sebagai Revolusi Kesehatan, Potensi di Negara Berkembang Terhambat Pembeyaan
Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak, Buku KIA Wajib Dimiliki Keluarga
Eko Sugeng Meiyono Peserta JKN, Sukses Jalani Operasi Tumor Otak