Kejar Target Penurunan Stunting 14% pada 2024. Inilah Program Sinergi Tiga Pihak: Dexa Group, BKKBN dan IBI

- Senin, 12 September 2022 | 11:18 WIB
Dexa Group aktif mendukung program pemerintah di antaranya: donasi HerbaAsimor dan Intervensi Stunting di wilayah Sulawesi Selatan, Intervensi Stunting di Kulon Progo dan Nusa Tenggara Timur, dan banyak kegiatan lainnya. (Dok. Dexa Group)
Dexa Group aktif mendukung program pemerintah di antaranya: donasi HerbaAsimor dan Intervensi Stunting di wilayah Sulawesi Selatan, Intervensi Stunting di Kulon Progo dan Nusa Tenggara Timur, dan banyak kegiatan lainnya. (Dok. Dexa Group)

OBAT NEWS- Masih tingginya angka stunting di Indonesia menjadi permasalahan serius di Indonesia, sehingga perlu kerjasama multi pihak, agar program penurunan angka stunting dapat berhasil secara signifikan.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), disebutkan prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 24,4 persen.

Angka ini, masih di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu sebesar 14%.

Baca Juga: Konsisten Mendukung Kemandirian Obat, Dexa Group Produksi Bahan Baku Obat dari Bahan Alam

Dalam upaya menekan angka stunting hingga batas yang ditetapkan, maka Dexa Group bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) melakukan sinergi.

Kali ini dengan menggelar program edukasi 1.000 bidan dan intervensi stunting Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo menjelaskan, “Pak Presiden minta tahun 2024 stunting menjadi 14% tetapi angka-angka yang sangat mengkhawatirkan masih cukup tinggi.

Dari hasil Riskesdas 2018, remaja yang anemia masih 37%, ibu hamil anemia masih 48,9%, yang terlahir panjang badannya kurang dari 48 cm sebanyak 22,6%, yang lahir prematur angkanya masih 29.45%. Jadi bayi-bayi yang lahir yang gagal produk itu masih cukup tinggi,” ungkapnya.

Hal diatas disampaikan pada acara “Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi stunting Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022,” di Yogyakarta, pada Minggu, 11 September 2022.

Baca Juga: Kupas Sertifikasi Halal Produk Farmasi di Indonesia, Dexa Group Farmasi Swasta Terbanyak Sertifikasi Halal

Dr. Hasto menambahkan terjadinya stunting salah satunya karena kurangnya memperhatikan gizi seimbang sehingga kurang mendapatkan protein dan mengakibatkan gagal tumbuh.

“Karenanya ASI eksklusif itu penting sekali dan terima kasih kalau Dexa mempromosi katakanlah produk yang pro dengan produk lokal bersumber dari tanaman-tanaman lokalnya hingga lebih dari 80% karena Pak Presiden berharap muatan lokalnya harus maksimal,” kata Kepala BKKBN seperti dikutip di laman web Dexa Group.

Tampak hadir pada kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Derah Istimewa Yogyakarta drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes., mewakili Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno, Presiden Direktur PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto, Ketua IBI DIY, Sutarti, dan Ketua POGI Cabang Yogyakarta, Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc., Sp. OG., Subsp-K.Fm.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes saat menyampaikan sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menjelaskan, Bidan sangat berperan penting dalam menurunkan angka stunting karena memiliki tugas untuk mendampingi ibu hamil.

Halaman:

Editor: Karyanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X